Kunjungan ke kalteng pos yang dilaksanakan pada hari terakhir
pelatihan jurnalistik yaitu pada tanggal 7 april 2012 oleh siswa-siswi peserta
pelatihan jurnal beserta guru-guru pembimbing. Tujuan kunjungan ini adalah agar
siswa-siswi dapat mngetahui tata cara produksi berita di Kalteng Pos. Di dalam
ruang forum diskusi Kalteng Pos peserta kunjungan di berikan arahan-arahan serta
keterangan-keterangan mengenai sejarah-sejarah berdirinya Kalteng Pos dan
struktur-struktur organisasi pegawai yang ada di Kalteng Pos oleh bapak
Ismail,S.E.
Setelah selesai, di bawah bimbingan guru-guru dan bapak Ismail,
peserta diajak meilhat-lihat ruangan-ruangan tempat para karyawan memproduksi suatu
berita sebelum di cetak menjadi Koran. Pertama, seluruh peserta diajak ke
ruangan redaksi, yaitu tempat pengeditan halaman-halaman berita. Di ruangan
tersebut banyak terdapat komputer-komputer yang di gunakan para karyawan untuk
mengedit berita. Pertama-tama, berita di ketik ulang dan di susun
halaman-halamannya sesuai dengan topik berita. Setelah tersusun dengan baik, kemudian berita diserahkan
kepada tim kreatif Kalteng Pos untuk mendiskusikan lalu menyusun peletakan-peletakan
tulisan dan gambar berita sebelum dicetak. Dan juga ada karyawan yang bertugas
memuat berita-berita Kalteng Pos ke dalam situs web. Setelah peserta merasa
cukup menerima penjelasan, kunjungan pun di lanjutan keruangan berikutnya,
yaitu ruang percetakan. Di ruangan tersebut, percetakan dilakukan dengan sebuah
mesin cetak buatan India dengan berat ber ton-ton yang di import dengan alat
transportasi kapal. Sehari, Kalteng Pos dapat memproduksi sekitar 1500 lembar
dengan mesin tersebut.
Bapak Ismail mengatakan’’ saat melakukan percetakan pertama kali,
hasil yang dibuat mesin tersebut mengalami kegagalan percetakan sebanyak 1000
lembar, tapi kegagalan itu memang wajar terjadi karena mesin harus beradaptasi
terlebih dahulu untuk berhasil menangkap warna-warna dengan baik. Dan hal
tersebut tidak mengalami kerugian sama sekali karena kertas-kertas yang gagal
cetak tersebut akan kembali dijual ke tempat daur ulang milik Jawa Pos, penjualan tersebut dilakukan dengan sistem per
kg. Karena berat kertas yang di dapat ber ton-ton, berarti semakin mahal hasil
penjualan tersebut dan membuat Kalteng Pos tidak mengalami kerugian bahkan bisa
saja mendapat sedikit keuntungan’’.
Selesai menerima penjelasan, para peserta kunjungan pun mengakhiri
kunjungan di Kalteng Pos. Di luar gedung, para peserta kunjungan serta guru
pembimbing berfoto-foto dengan Bapak Ismail,S.E. sebagai kenang-kenangan
kunjungan.